Jumat, 22 April 2011

Holiday Whit My Friends and My Best Friend

    Di waktu anak kelas 3sma lagi ujian sekolah aku, sobat ku, dan teman kelas ku ngadain acara berlibur di malang, mereka adalah Jojo, Arinda, Kirana, Arcton, Riyadh, Chita, Dewi, Iqbal, dan tentunya aku. jujur aku iri sama temen-temen ane yang lagi pacaran, gimana gak iri coba di satu mobil mereka yang pacaran mesra abis mas bro. eet..et..et jangan berperangsangka buruk gitu donk, di waktu kita main UNO nee...mereka berdua kompak sebut aja Riyadh, Chita, dan Jojo, rinda. dan gak taw juja sich (ee..alay mode on) kali aje bener, Arcton (sobat gua) dan Kirana ada Rasa-Rasa Gimana...barang kali aja salah ...ups. hehehee..piss nana..

    Setelah dua jam perjalanan dan rasanya pantat ane butuh es batu dah mas bro, hehe....akhirnya sampe juga di JATIM PARK. kilian tau kaga kegiatan kita di sana apa aja ? gak usah di tanya, Biasa anak muda. wkwkwkwk...setrelah puas menjajal semua permainan dan mengunjungi beragam room kini siap" go home. dan sebelum go home ane beli oleh-oleh buat orang rumah (keluarga), dan kebetulan juja ups juga ane sekalian aja balas dendam karena di usilin dengan bau permen karet sama mereka, aku beli jenang durian, stroubery (sumpah ane kaga suka), sama apel. setelah sampe di mobil eh mereka semua pada makan. setelah selesai makan sih Rinda buka kantong kreseg yang aku beli, dengan bukanya mulut dia ni jeck si Nana (panggilan akrab Kirana) langsung ngomel-ngomel, Coz mereka gak suka durian xixixixixi...(Alay ne kumat).

setelah itu kita sepakat pulang, dan waktu di jalan nee aku liat ada sepeda motor yang jatuh gara-gara senggolan pantat si Taxi warna biru (sensor Merk). ane pikir tuh anak kecil dan otomatis aku cari emak dan bapak anak itu jeck. eh ga taunya si ibu-ibu yang jatuh. lalu si pak sopir langsung aje cabut kata pak sopir,"Dilema mas",dengan santainya. setrelah beberapa menit sampe juga di bapia telo. dan setelah itu rayain ultahnya Riyadh. ITs so nunyu. wkwkwkk.....

Pertama kali ane ikut Student Exchange nee...haha

   First, it is very imposible. what did you know ? aku pertama kali ikut program Student Exchange. dan sumpah baru kali ini aku ngerasain kalo di situ ane bodoh baget guys, setelah ane liat masing-masing muka para pesertanya ni firasat ane kaga enak berasa cenat-cenut gmana gtu bukannya alay ato apa (tapi memang sedikit alay sih) mukanya tuh semanggat-semanggat kebelet pup gitu setelah kakak kelas aku beri motivasi . dan guru yang nyeleksi ni gak boleh di permainkan (yaiyalah emangnya tu guru boneka haha....). setelah 2 jam gua nulis karangan majulah ane ke tu guru eh..gak ada angin gak ada kucing bergoyang tiba-tiba ane di nasihatin, sang bu guru,"Nak kamu itu gak boleh ngerendahin diri sendiri, itu gak baik buat kita (kita elu aje kale gua kaga), dan kamu harus optimis",dengan mata melotot dan penuh ke tegasan. lalu tanpa banyak cincong dan banyak bencong ane cuma pasang jurus senyum mesum ane aje. wkwkwkwkk...

Dan dari sekarang kata-kata itu gak bisa ilang meskipun minum banyak obat CTM. huft....

Selasa, 08 Februari 2011

Hari Sial di antara hari yang lain

di hari ini aku mendapat sial yang luar biasa, contohnya ni, waktu pelajaran mulok sepatu ane bedah, trus ni di saat ane ngantuk dan tidur di bangku tiba-tiba di atas aku ada bangku sebanyak 8 bangku yang sedia menutupi muka ane gmana gak sial sehabis gitu melihat muke teman ane yang penghianat. terima kasih tuhn atas kejadian hari ini yang aku alami.

Sabtu, 29 Januari 2011

INTERNET FAKTOR PENTING BAGI PEKERJA BEIJING, APAKAH BENAR ?

 

Sekedar untuk bermain, kencan online atau chatting. Membeli komputer sendiri memang masih jauh dari kemampuan kantong para pekerja yang datang dari pelosok Cina. Tak heran warung internet selalu penuh sesak.

 

Hampir seluruh komputer yang tersedia di warung internet Hao Xinqing dipenuhi pengunjung. Padahal jumlah komputer yang ada mencapai 200 buah. Jam-jam terpadat selalu sekitar pukul 10.30 malam. Barisan komputer penuh sesak. Penerangan warnet sengaja dibuat temaram dan di mana-mana bau asap rokok.
Di barisan paling belakang, duduk seorang lelaki berusia 19 tahun bernama You Jun. Matanya terpaku ke layar komputer seraya kedua tangannya asyik memencet keyboard dengan kecepatan tinggi. Chatting simultan dengan beberapa teman menjadi hobinya sehari-hari.
"Lepas pukul 10 malam, setelah kerja, saya selalu ke sini, ke warnet. Biasanya saya di sini sampai tengah malam. Baru saya pulang dan tidur. Begitu datang, biasanya saya langsung mengecek ruang chatting QQ. Kalau ada teman atau saudara yang online, saya chatting dengan mereka. Kalau tidak saya mendengarkan musik atau bermain," papar You Jun.
Menjadi pelayan restoran, itu mata pencaharian You Jun. Sebuah pekerjaan yang membosankan menurutnya. Hidup tidak akan berwarna tanpa QQ, itulah motto You Jun. QQ yang dimaksud adalah jejaring pesan instan paling populer di Cina. Sebuah laman dunia maya yang menjadi alat bagi penggunanya untuk chatting dengan teman, saling berkirim foto atau bertelpon gratis. Hampir 1 miliar orang terdaftar sebagai pengguna QQ. Dan setiap saat, selalu ada lebih dari 100 juta pengguna yang online di QQ. Menurut perusahaan analis lalu lintas website Alexa, pengguna QQ.com hingga akhir tahun 2010 lalu melebihi pemakai Twitter.
Pengguna QQ kebanyakan adalah pekerja pendatang seperti You Jun. Mereka duduk bersebelahan di warnet setiap malam. Semuanya berusia 20-an, dan semuanya bukan asli Beijing. Mereka adalah pendatang dari provinsi-provinsi miskin Cina, mencoba mengadu nasib di ibukota. Gaya berpakaian mereka modern, dengan tatanan rambut berantakan, dan selalu sibuk dengan telpon genggam. Internet pun menjadi faktor penting dalam kehidupan sosial generasi baru pekerja pendatang. Di dunia maya, mereka berbagi cerita, foto-foto, lagu, hingga mencari jodoh maupun teman. Kehidupan bersama orangtua seakan sudah jauh dari pikiran mereka.
Seperti cerita You Jun yang datang dari provinsi miskin Gansu di wilayah Barat Laut Cina. "Orangtua saya adalah petani. Ibu saya bekerja di ladang, ayah saya selalu berkeliling dan mencari kerjaan. Selalu saja seperti itu. Desa saya sangat miskin. Kalau di rumah, saya selalu depresi. Keluarga saya harus bekerja keras, dan di sana saya tidak dapat menghasilkan banyak uang."
Di Beijing, gaji You Jun sekitar 150 Euro perbulan. Belum mencukupi untuk membeli komputer sendiri, namun dapat membayar tarif warnet sebesar 30 sen perjam. Satu-satunya kekurangan adalah, banyak warnet di Beijing yang melarang pengunjungnya untuk mengunggah foto. Itulah gunanya toko kecil disebelah warnet langganan You Jun. Toko yang diberi nama sesuai pemiliknya 'Mister Wang' melayani pengambilan dan pengiriman foto melalui internet "Sejumlah orang ingin mencari partner hidup di internet. Mereka datang ke saya untuk difoto. Lalu saya kirimkan fotonya melalui email. Barulah mereka mencari kekasih secara online."
Tak jarang para pendatang yang menggunakan jasa Mister Wang, kemudian mengirimkan foto-foto tersebut melalui internet ke keluarga di kampung halaman. Seringkali di sebuah desa ada sebuah komputer bersama. Dengan begitu, para orangtua dapat kembali melihat anak mereka yang berada di kota besar melalui layar komputer.
Begitu banyak manfaat dari internet. Kaum pendatang dapat berkomunikasi dengan teman dan keluarga yang berada jauh dari mereka. Namun dunia maya ternyata juga ada batasannya. Setidaknya menurut You Jun, "Terkadang saya berpikir, saya harus mencari kekasih. Seseorang yang dapat membuat saya bahagia, dan tempat untuk berbagi. Tentu saja itu akan lebih baik. Tapi saya tidak dapat menemukannya. Bahkan di internet, pilihannya lebih sedikit. Semuanya serba dibuat-buat dan tidak nyata. Mencari kekasih di internet menurut saya mustahil."